Jumat, 20 Januari 2012

MIMPI, TETAP MENJADI MIMPI

Seperti terbang tinggi di udara namun kemudian tiba-tiba dihantam oleh rudal yang begitu cepat dan tak dapat dihindari...


Rudal itu terus mendorong tubuh ini hingga masuk ke dasar samudra yang terdalam...
Gelap, dingin, sendiri, tak bisa bernapas, tak bisa bergerak...



Dinginnya air laut hingga meremuk tulang..
Tak tau sampai kapan bisa bertahan hidup...
Atau haruskah aku bertahan???



Hari ini, untuk kesekian kalinya, aku mendengar nama pulau itu disebutkan..
Sebelum semua kejadian yang kulalui, aku tak pernah merasakan apa-apa bila mendengar atau melihat nama pulau itu disebutkan
Pulau itu memang terkenal, paling terkenal di Indonesia..
disebut-sebut sebagai surga dunia, bahkan orang luar Indonesia banyak yang hanya mengenal pulau itu dan tidak tau kalau pulau tersebut merupakan bagian dari negara Indonesia.

Sejak dulu, sebenarnya aku tak pernah memliki hasrat untuk mengunjungi pulau itu, aku tau pulau itu pulau yang indah dan aku suka segala hal yang indah, tapi entahlah aku tak pernah tertarik..
Apalagi sampai berpikir akan tinggal selamanya disana,, hahaa
hidupku ini sungguh lucu..

Aku tak pernah bermimpi hidupku akan seperti ini, aku tak pernah bermimpi menjalani usia yang kacau balau, Aku tak pernah bermimpi akan kuliah yang berantakan, aku tak pernah bermimpi akan memilih jalan hidup yang berbeda dari orang normal kebanyakan, dan aku tak pernah bermimpi akan bisa mencintainya..
Cinta yang bukan pertama yang kurasakan tapi cinta pertama yang mampu membuat aku menjadi gila segila-gilanya..!!
Cinta yang ketika kehilangannya membuatku seperti mati walau raga masih hidup..

Sejak dulu aku tak pernah bermimpi bisa mengenalnya secara dekat dan akhirnya menjalin hubungan dengannya..
seperti mimpi, hanya mimpi...

Hari ini, kudengar nama pulau itu disebut, bukan dari tv atau radio atau tulisan di koran atau di baju orang, seperti yang selama ini selalu menyikasaku,
aku mendengar dari ibuku, beliau cerita tentang kakakku yang pergi berlibur hari ini ke pulau itu, bersama dengan rombongan dari kantornya.
Aku hanya bisa tersenyum sebentar, senyum yang hambar
kau tau? di sudut hatiku sebenarnya aku menangis, sama seperti biasanya ketika aku mendengar atau melihat nama pulau itu disebutkan, hatiku seperti menjerit "tolong, jangan ingatkan aku tentang dia".
Tapi hari ini dia masih bisa ikut tersenyum walau pahit..
Aku langsung teringat mimpiku, membayangkan yang tak pernah terjadi, menghayal dan berandai-andai...
Seandainya aku lebih cepat memperbaiki keadaan... rencanaku pasti masih bisa kurealisasikan, pergi ketempat dia tinggal, hidup bersamanya selamanya, mewujudkan harapanku dan membuat nyata semua mimpi indahku...

Tapi sudahlah, menyesal memang tak pernah ada gunanya, dan seperti yang selalu dia bilang "yang sudah berlalu biarlah berlalu.."
Tapi rasa ini tak bisa hilang sampai sekarang
rasa sakit, sedih, kecewa...

Sahabatku pernah mengatakan alasan kenapa aku selalu merasa sakit setiap mendengar nama pulau tempat dia tinggal itu disebutkan, dan sahabatku itu bilang, sederhana saja "karena kamu masih berharap kembali menjalin hubungan dengan dia tapi kamu tau itu tak mungkin".
Mungkin benar, entahlah...
Yang aku tau dengan pasti bahwa 'aku masih sangat mencintainya'
Aku tak mungkin tak ingin memilikinya bila aku tak cinta lagi,
dan itu kuakui, aku ingin sekali memilikinya, keinginanku sebesar cintaku yang tak pernah berkurang
Tapi yang kuinginkan adalah memiliki hatinya, seutuhnya, memiliki cintanya yang sejak dulu tak pernah kumiliki secara utuh, yang hanya menjadi mimpi indah bagiku...
Berharap dia kembali dan berharap semua kembali seperti dulu? tidak, aku tak mau lagi berharap, semenjak mimpiku hancur..

dan mimpi-mimpiku yang begitu indah hanya tetap menjadi mimpi....