Selasa, 05 Juni 2012

Terendap Laraku


lagi-lagi tentang dia..
heran, aku seperti tak pernah lelah mikirin dia,
sementara aku gak tau saat aku mikirin dia apa dia juga mikirin aku, saat aku mengingatnya apa dia juga mengingat aku, saat aku merindukan dia apa dia juga merindukan aku,
haha, jelas gak mungkin disaat sekarang sudah ada orang yang lebih berhak dia rindukan daripada aku...

aku tak mengerti,
aku sudah memaafkan dia atas keputusannya memberikanku luka,
aku sudah merelakannya untuk orang lain karena aku tau orang itu akan membuat dia lebih bahagia,
tapi kenapa, kenapa setiap aku mengingatnya dada ini terasa sesak, sebisa mungkin menahan air mata, karena sekali air mata ini keluar sangat sulit untuk menghentikannya..

dari begitu banyak referensi yang kubaca tentang pahit manis cinta, dari banyak nasehat motivator di dunia, dan dari pendapat banyak teman,
semua sepakat bahwa ini adalah cobaan agar aku bisa lebih dewasa dan bijak, salah satu tahapan kehidupan, ini saat yg tepat untuk belajar menerima kenyataan hidup, ikhlaslah, bersabarlah, akan ada yg lebih baik dari dia, bla..bla..bla..
tapi semua tetap tak bisa membuatku melepaskan kenangan tentang dia..

semua memori tentang dia begitu jelas di benakku, seakan aku masih bisa mendengar suaranya, melihat matanya, merasakan sentuhan dan pelukannya, dan mencium bau tubuhnya..
dan itu menyakitkan..!!

memikirkannya jauh lebih sering daripada memikirkan masa depanku
mengingatnya jauh lebih sering daripada mengingat Tuhan
membayangkannya
menangisinya
merindukannya
aku tak bisa, seharipun aku tak bisa melupakannya...


resah jiwaku menepi
mengingat semua yang terlewati,
saat kau masih ada disisi mendekapku dalam hangatnya cintamu..
lambat sang waktu berganti
endapkan laraku disini,
coba tuk lupakan bayangan dirimu yang selalu saja memaksa tuk merindumu..

sekian lama aku mencoba menepikan diriku di redupnya hatiku
letih menahan perih yang kurasakan walau ku tau ku masih mendambamu..

lihatlah aku disini melawan getirnya takdirku sendiri
tanpamu aku lemah dan tiada berarti...


terkadang aku sadari bahwa kegelisahan hatiku dan sakit karena luka ini akan terasa berkurang bila aku mendekat pada Tuhan,
walaupun di setiap dialog ku pada Tuhan melalui sholatku, aku tetap memikirkannya dan berdoa untuknya...


lyric by : Naff - Terendap laraku

0 komentar: